Los Angeles Lakers resmi memperkenalkan JJ Redick sebagai kepala pelatih pada Senin (24/6) waktu setempat. Tepat saat ia berusia 40 tahun. Redick akan menangani Lakers selama empat tahun kedepan.
“Saya merasa inilah yang harus saya lakukan. Saya tidak punya pengalaman menjadi pelatih NBA. Tapi saya pikir saya cukup memiliki pengalaman. Itu dimulai 22 tahun yang lalu saat saya bermain di Duke University,” kata Redick dalam laman resmi NBA.
Redick dikenal sebagai analis NBA sejak ia gantung sepatu pada tahun 2021. Redick menjadi pemain NBA selama 15 tahun. Ia bergabung dengan enam tim yaitu Orlando Magic, Milwaukee Bucks, Los Angeles Clippers, Philadelphia 76ers, New Orleans Pelicans, dan Dallas Mavericks.
Mantan pemain Duke University itu mengetahui bahwa latar belakangnya kurang mentereng untuk menjadi pelatih Lakers. Tetapi Redick memilih untuk membuktikan bahwa ia layak dalam posisi ini.
“Saya benar-benar tidak peduli. Sejujurnya saya ingin menjadi pelatih Lakers. Saya ingin melatih tim dan menjadi pelatih hebat di NBA. Tujuan saya memenangkan kejuaraan. Saya ingin pemain mencapai karier terbaiknya. Itu yang saya pedulikan,” tuturnya.
Lakers terakhir menjadi juara pada tahun 2020 saat ditangani oleh Frank Vogel. Dalam empat tahun terakhir, Lakers kesulitan menembus persaingan papan atas. Bahkan LeBron James dkk harus beradu di Play-In Tournament.
Pada musim 2023-2024, Lakers menjadi unggulan kedelapan dengan rekor 47-35. Mereka menang dari Pelicans di play-in. Langkah Lakers di playoff langsung kandas di tangan Denver Nuggets 4-1. Musim lalu malah disapu bersih Nuggets di Final Wilayah Barat.
Lakers semakin panas melihat Boston Celtics meraih gelar ke-18. Artinya Lakers tidak lagi menjadi tim yang memiliki gelar terbanyak. Mereka tertinggal satu gelar dari Celtics.
Redick mengatakan bahwa harapan Lakers menjadi juara musim depan masih masuk akal. “Saya tidak melihat roster yang ada saat ini jauh dari tim berkaliber juara,” kata pilihan ke-11 NBA Draft 2006 itu.