Musim Chicago Bulls berakhir lebih cepat setelah mereka kalah di laga Play-In Tournament kedua dari Miami Heat. Kekalahan ini membuat tim yang identik dengan warna mereha tersebut gagal lolos ke Playoff dalam dua musim beruntun.
Kegagalan ini membuat banyak pertanyaan muncul untuk organisasi Bulls dalam menyambut musim depan. Wakil Presiden Bulls, Arturas Karnisovas, memang menyatakan tentang rencana perombakan besarnya untuk musim depan. Namun, belum ada detail lebih lagi dari rencana mantan petinggi Denver Nuggets tersebut.
Dalam wacana ini, bintang Bulls, DeMar DeRozan, angkat bicara. Muncul dalam siniar milik pensiunan NBA, Lou Williams, bertajuk, “Run It Back Show”, DeRozan mengungkapkan langsung keinginannya untuk bertahan di Bulls.
“Kota Chicago ini sangat luar biasa. Saya sangat suka tinggal di sini,” buka DeRozan. “Organisasi ini juga cukup bagus kepada saya. Saya jelas akan bertahan di sini jika diberikan kesempatan. Saya akan menyelesaikan urusan yang belum selesai sampai sekarang (berprestasi dengan Bulls),” tutupnya.
Meski datang ke Bulls sebagai pemain veteran, DeRozan memberikan performa yang terus solid. Dalam tiga musim terakhir, ia terpilih sebagai All Star dua kali. Pemain 34 tahun ini musim lalu mencetak 24,0 poin, 4,3 rebound, dan 5,3 asis per gim selama 79 gim. Bulls adalah tim ketiga DeRozan setelah Toronto Raptors dan San Antonio Spurs.
Laporan dari HoopsHype menyebutkan ada keyakinan besar gayung bersambut untuk DeRozan. Bulls dikabarkan siap memberikan perpanjang kontrak yang masih cukup besar untuk pemain bernomor punggung 11 ini. Posisi DeRozan disebut lebih aman dari pertukaran ketimbang Zach LaVine.
Menyusul laporan dari Forbes, perpanjangan kontrak paling tepat dari Bulls untuk DeRozan adalah tiga tahun senilai AS$78,5 juta. Dengan estimasi peningkatan ruang gaji (salary cap) NBA mencapai 10 persen dengan kesepakatan TV yang baru, jumlah ini akan membuat DeRozan mendapatkan bayaran sekitar AS$26,6 juta per musim yang setara dengan 17,5 persen dari ruang gaji di musim pertama, 15,9 persen di musim kedua, dan 14,4 persen di musim ketiga saat usianya 37 tahun.