Dallas Mavericks dan Boston Celtics akan memulai perang besar untuk memperebutkan gelar juara NBA 2024 pekan ini. Dari sisi Mavericks, pengalaman Jason Kidd sebagai pemain, sangat berguna untuk menghentikan Jayson Tatum dan Jaylen Brown. Karena Kidd pernah berada dalam situasi yang sama.
Kidd sudah menanggalkan seragamnya sejak 11 tahun lalu. Dia berkomentar bahwa Tatum dan Brown sekarang sedang dalam tekanan besar. Karena Kidd pernah ada di situasi yang sama ketika bermain untuk New Jersey Nets. Kala itu, dia bersama Brian Scalabrine memimpin Nets ke dua kali final NBA berturut-turut, pada tahun 2002 dan 2003. Namun hasilnya adalah sakit hati setelah dikalahkan duet Kobe Bryant dan Shaquille O’Neal. Kidd butuh waktu 17 tahun sebelum akhirnya kembali ke Final bersama Dallas Mavericks, dengan bintangnya Dirk Nowitzki, dan meraih gelar pertama dan satu-satunya sebagai pemain.
Sebagai gambaran, Tatum dan Brown berhasil unggul 2-1 atas Golden State Warriors pada Final NBA 2022. Tapi kemudian mereka kalah tiga kali berturut-turut, dan harus rela menyaksikan Stephen Curry, Klay Thompson, dan Draymond Green berpesta di TD Garden. Kenangan kekalahan Gim 6 di Final NBA 2022 akan selalu membekas dalam benaknya.
Tatum kala itu berjuang di seri final dengan cedera pergelangan tangan. Membuatnya hanya mencetak 31,5 persen tembakan dari jarak dua angka. Dalam enam laga, dia mencetak 21,5 poin per gim. Sedangkan Brown hanya memiliki akurasi tembakan 29,4 persen di Gim 2, dan 27,8 persen di Gim 5. Disadari atau tidak, Tatum dan Brown merasa jadi “kambing hitam” atas kegagalan Celtics di Final NBA 2022.
Di sisi lain, Celtics kembali ke papan atas setelah LeBron James meninggalkan Wilayah Timur pada tahun 2018. Namun butuh waktu lebih dari lima tahun agar mereka bisa mendominasi. Celtics mengumpulkan 64 kemenangan di musim reguler 2023-2024, lalu menyapu bersih Indiana Pacers (4-0) untuk kembali ke final lagi. Tapi justru di sini letak kelemahan Celtics, menurut Jason Kidd.
“Menjadi tim terbaik di musim reguler, dan bermain di level tertinggi sejak awal musim akan memberikan tekanan pada pemain. Ekspektasi penggemar dan pemilik klub akan sangat besar pada kedua bintangnya tersebut. Sehingga, jika ada kesalahan sedikit saja, maka akan menghancurkan harapan juara,” kata Kidd.
Jason Kidd ingin menegaskan bahwa dalam pertarungan ini, Mavericks ingin memposisikan diri sebagai tim underdog. Dengan demikian, tidak ada tekanan yang akan membebani Luka Doncic, atau Kyrie Irving, sekalipun dia pernah juara bersama Cavaliers di tahun 2016. Pelatih berusia 51 tahun tersebut ingin anak asuhnya bermain seperti biasanya. Final memang istimewa, tapi yang paling penting bagaimana menyikapi laga ini.