NBA 2024-2025 sudah ada di ujung jalan. Musim baru akan dimulai Selasa, 22 Oktober 2024, waktu setempat. Setelah menutup musim 2023-2024 pada Juni lalu, banyak hal terjadi di NBA. Pergerakan dilakukan oleh semua tim demi mempertahankan prestasi mereka musim lalu atau bahkan melebihinya.
Seperti biasa, jelang musim baru dimulai, kami dari Mainbasket selalu memberikan prediksi kami mengenai peringkat akhir tim-tim NBA. Untuk kali ini, kita akan mulai dari Wilayah Timur lebih dahulu. Sebelumnya, semua prediksi di bawah akan berdasarkan dengan situasi seluruh tim sehat sentosa sepanjang musim. Mari kita bedah kekuatan mereka!
15.Brooklyn Nets
Sebagai tim yang kehilangan arah setelah proyek megabintang mereka gagal total, tidak ada alasan untuk Nets tidak merelakan musim 2024-2025 berlalu begitu saja. Ya, memiliki hak pilih mereka sendiri, Nets saya rasa tidak akan terlalu peduli atas kemenangan. Mereka bisa dibilang akan “tanking” demi mendapatkan peluang lebih besar untuk hak pilih urutan pertama NBA Draft 2025 yang sejauh ini diproyeksikan menjadi milik Cooper Flagg.
Dari skuad awal musim yang mereka miliki, hanya ada total lima pemain yang bermain lebih dari lima musim di NBA. Itupun hanya dua di antaranya yang konsisten bermain dengan menit yang banyak. Nama seperti Dorian Finney-Smith, Shake Milton bisa dibilang hanyalah role player. Ben Simmons pun sudah lama kita tidak lihat bertanding dengan sungguh. Atas dasar ini, dasar klasemen Wilayah Timur bahkan NBA adalah posisi paling layak untuk Nets.
14.Atlanta Hawks
Satu lagi tim yang belum terlihat arahnya adalah Atlanta Hawks. Melepas Dejounte Murray ke New Orleans Pelicans dan tetap mempertahankan Trae Young di tengah situasi yang tak menentu membuat Hawks menjadi organisasi paling galau di jeda musim ini.
Hawks total melakukan lima transaksi pemain (di luar Draft) dan semuanya adalah pemain dengan tipikal role player. Padahal, selain Murray, mereka juga kehilangan pemain solid seperti Saddiq Bey. Ini bisa dibilang sebagai titik awal pembangunan ulang skuad (rebuilding) yang akan dilakukan oleh Hawks. Saya masih percaya mereka akan melakukan pertukaran untuk Trae Young, entah di tengah musim atau di akhir musim nanti.
Kehadiran Zaccharie Risacher, pilihan pertama NBA Draft 2024 rasanya akan menjadi satu-satunya daya tarik Hawks musim ini. Manajemen mungkin memiliki batas waktu untuk melihat apakah Risacher bisa cocok dengan Young atau tidak dan memutuskan langkah selanjutnya.
13.Washington Wizards
Washington Wizards berusaha memperbaki nasib mereka musim ini. Setelah mendapatkan Alex Sarr dari NBA Draft, mereka coba membangun skuad yang akan bepusat pada Sarr, Jordan Poole, dan Kyle Kuzma. Mereka coba lebih bersaing dengan mendatangkan Saddiq Bey, Malcolm Brogdon, dan Jonas Valanciunas. Pun demikian, untuk saya langkah ini adalah langkah yang terlalu gegabah.
Pasalnya, mereka kehilangan dua pemain yang menurut saya bisa jadi poros yang juga cukup bagus yakni Tyus Jones dan Deni Avdija. Pengalaman memang sesuatu yang Wizards butuhkan dengan menghadirkan Brogdon dan Valanciunas. Namun, untuk bersaing setidaknya ke Play-In Tournament saja tampaknya akan berat.
12.Chicago Bulls
Bahagia adalah kata yang tepat untuk menggambarkan diri saya kala melihat Lonzo Ball akhirnya kembali bermain untuk Chicago Bulls. Namun, di lain sisi saya juga merasa tidak cukup enak hati karena Lonzo kembali saat tim ini sedang tidak jelas arahnya.
Sebelum Lonzo cedera, tampak Bulls ingin membangun inti tim dengannya, Zach LaVine, dan DeMar DeRozan. Sayangnya, Lonzo lantas cedera hampir tiga tahun lamanya dan nama yang terakhir disebut sudah berpindah ke Sacramento Kings saat ini.
Buruknya, Bulls juga tak melakukan pergerakan jeda musim yang bagus. Selain ruki, Matas Buzelis, keputusan Bulls tidak cukup tepat di mata saya. Mereka mendatangkan Josh Giddey, Chris Duarte, dan Talen Horton-Tucker. Ini membuat Bulls kini total memiliki total sembilan pemain berposisi garda.
Dari seluruh sembilan garda tersebut, praktis hanya Coby White yang sedang dalam performa terbaik. LaVine juga berkutat dengan cedera. Ayo Dosunmu terus kehilangan menit. Giddey juga akurasi tripoinnya tak kunjung membaik. Duarte dan THT sungguh hanya role player.
11.Toronto Raptors
Toronto Raptors tak akan bergerak jauh musim ini. Tak banyak melakukan pergerakan, tampaknya Masai Ujiri dan manajemen Rpators berusaha memberikan kesempatan kepada skuad mereka yang berubah banyak di pertengahan musim lalu.
Immanuel Quickley, R.J, Barrett, Kelly Olynyk, Ochai Agbaji, hingga Bruce Brown akan coba mereka manfaatkan sebaik-baiknya setelah datang di tengah musim lalu. Raptors juga tampak masih percaya penuh pada sosok Darko Rajakovic yang baru menjadi kepala pelatih musim lalu.
Nama-nama di atas, akan berupaya memberikan kontribusi terbaik mereka untuk menyokong seorang Scottie Barnes. Meski Barnes terus membaik, namun saya melihat transaksi di atas masih kurang membantunya. Oleh karena itu, stagnan di posisi 12 adalah prediksi paling masuk akal saya.
10.Charlotte Hornets
Menempatkan Charlotte Hornets di atas Raptors dan Bulls bukan hal mudah bagi saya. Namun, pencapaian mereka di akhir musim lalu, setelah sederet pertukaran pemain yang terjadi, membuat saya optimis Hornets bisa lebih baik dari empat tim lainnya.
Sekali lagi, prediksi ini dibuat dengan catatan semua pemain sehat. Kombinasi LaMelo Ball, Brandon Miller, Josh Green, Miles Bridges, dan Mark Williams bisa jadi sebuah tim yang solid di dua sisi permainan. Selain itu, keputusan manajemen mendapuk Charles Leee sebagai kepala pelatih. Lee adalah asisten pelatih Boston Celtics musim lalu.
Atas hal-hal tersebut, posisi 11 adalah prediksi terendah saya. Tim ini sangat mungkin merangsek ke Play-In Tournament jika terus sehat. Ya, hanya faktor kesehatan yang membatasi mereka dari potensi terbaiknya.
9.Detroit Pistons
Alasan mengapa tim-tim Wilayah Timur di atas akan sulit bersaing ke Play-In Tournament adalah keseriusan Detroit Pistons di jeda musim ini. Setelah bertahun-tahun menikmati posisi sebagai tim tak punya arah, mereka akhirnya melakukan pergerakan lebih serius. Malik Beasley, Tim Hardaway Jr., Tobias Harris, dan Paul Reed mereka datangkan baik lewat pertukaran atau kontrak baru.
Menariknya, mereka hanya kehilangan pemain seperti Taj Gibson, Quentin Grimes, dan James Wiseman, tiga pemain yang hanya pelengkap skuad musim lalu, tak sungguh-sungguh mereka inginkan atau butuhkan.
Pistons sudah punya inti permainan mereka dalam komposisi Cade Cunningham, Jaden Ivey, Simone Fontecchio, dan Jalen Duren. Oleh karena itu, tambahan yang mereka lakukan bisa saya bilang sebagai tambahan yang sesuai, mengisi ruang-ruang yang mereka butuhkan, dan lebih lagi kehadiran veteran di tengah barisan pemain muda. Posisi sembilan adalah kemungkinan terburuk untuk Pistons, mereka bisa merangsek seampai ke peringkat delapan klasemen akhir, menurut saya.
8. New York Knicks
Oke oke, saya tahu beberapa dari Anda mungkin sudah mulai panas dengan prediksi ini. Namun, saya tidak melihat akusisi yang dilakukan New York adalah sesuatu yang bagus selain memang secara pamor mereka adalah pemain yang luar biasa.
Bagi saya, Knicks melakukan kesalahan besar saat memutuskan untuk melepas Donte DiVincenzo ke Minnesota Timberwolves. Memang, mereka butuh melepas Julius Randle yang tampak tak akur dengan Tom Thibodeau dan sistemnnya. Memang, Karl-Anthony Towns adalah senter yang cukup solid. Namun, tim ini tak butuh pemain seperti itu. Mereka punya Jalen Brunson, OG Anunoby. Nama-nama yang sudah cukup untuk mencetak angka. Mereka butuh pemain seperti Donte, yang sederhana tapi efisien.
Lebih dari sekadar perannya, koneksinya dengan Brunson, Josh Hart, dan pemain baru lainnya, Mikal Bridges, sudah terbentuk sejak di kampus Villanova. Saya rasa ini adalah pondasi terbaik untuk Knicks sebelum mereka malah melakukan hal yang tidak terduga, melepas Donte demi KAT.
Satu masalah lagi terlihat di pramusim. Mikal Bridges tampak mengubah gaya mekanik tembakannya. Ini bisa berpengaruh pada performa tim secara keseluruhan. Dengan keberadaan Brunson dan KAT, maka pertahanan lawan akan tertarik lebih dalam. Jika Mikal justru menembak di bawah akurasi standarnya (37 persen), maka jelas Knicks akan kesulitan bersaing.
7.Indiana Pacers
Berhasil lolos sampai Final Wilayah Timur musim lalu adalah sebuah prestasi yang cukup bagus untuk Indiana Pacers. Akan tetapi, kita tidak bisa mengesampingkan begitu saja fakta di mana bahwa mereka menghadapi lawan-lawan yang pincang di Playoff yang akhirnya memuluskan langkah ke Final Wilayah Timur.
Tidak ada perubahan berarti di tubuh Pacers. Praktis mereka hanya melepas Jalen Smith dan mendatangkan James Wiseman. Sisanya adalah pemain lama yang artinya juga semua tergantung dengan perkembangan pemain secara individu.
Bicara Pacers musim lalu kita bicara tentang bagaimana efektif dan cepatnya serangan mereka. Ini saya rasa tidak akan banyak berubah. Apalagi dengan keberadaan Wiseman, kini Myles Turner punya cadangan yang lumayan. Permasalahan mengapa Pacers ada di peringkat ini adalah karena ada tujuh tim lain yang memang lebih bagus dari mereka.
6.Miami Heat
Musim 2024-2025 akan jadi kesempatan terakhir untuk skuad MIami Heat membuktikan apakah mereka masih cukup tangguh bersaing di Wilayah Timur. Setelah masuk Final NBA 2020 dan 2023, Heat musim lalu tampak melempem.
Pat Riley mewakili manajemen Heat menyatakan bahwa ia masih yakin dengan skuad yang ada dan tak akan merombaknya karena Heat hanya sampai Play-In Tournament musim lalu. Namun, menurut saya kesabaran itu ada batasnya, dan batas tersebut adalah musim ini.
Sayangnya, kontrak-kontrak besar yang Heat berikan pada Bam Adebayo, Jimmy Butler, Tyler Herro, dan Duncan Robinson membuat tim ini tak bisa banyak bergerak di pasar pemain bebas. Hasilnya, mereka hanya bisa mendatangkan Alec Burks dan harus kehilangan Caleb Martin.
Pun begitu, Heat sejatinya punya skuad yang komplet. Mereka juga punya Kevin Love, Thomas Bryant, Josh Richardson, dan Terry Rozier sebagai veteran. Ada pula sosok Nikola Jovic dan Jaime Jaquez Jr. yang sedang tumbuh-tumbuhnya. Konsistensi adalah masalah utama Heat yang tak pernah benar-benar turun dengan skuad terbaik mereka.
5.Philadelphia 76ers
Meski sudah mendatangkan sederet nama di skuad mereka, saya tak melihat Philadelphia 76ers akan menjadi ancaman berarti di Wilayah Timur. Pasalnya, dari nama-nama yang didatngkan, tidak ada yang benar-benar beresonansi dengan mental juara ataupun menjadi faktor pembeda untuk Sixers.
Ya, Andre Drummond, Paul George, Eric Gordon, Reggie Jackson, adalah nama-nama yang perlu dipertanyakan posisinya. Apakah mereka masih dalam kondisi terbaik atau tidak? Menariknya, dari nama-nama itu, hanya Reggie Jackson yang sudah merasakan gelar juara.
Paul George adalah pemain yang cukup hebat secara individu. Namum, sudahkah Anda melihat sebuah tim atau pemain menjadi lebih baik dengan keberadaannya? Saya sih belum pernah melihat itu. Di situ letak masalahnya. Joel Embiid juga tipikal pemain yang sama. Keduanya, tidak akan menjadi mentor yang tepat untuk Tyrese Maxey yang meski sudah cukup meledak, potensinya masih bisa lebih jauh lagi.
Dua tambahan pemain lainnya adalah Caleb Martin dan Guerschon Yabusele. Jujur, saya cukup tertarik dengan kedua pemain ini, Caleb bisa saja mendapat posisi starting dengan kemampuan bertahan dan tripoinnya yang apik. Tapi, ia juga bisa kalah menit karena bayarannya memang sekadar pemain pelapis. Yabusele datang dengan mentalitas yang cukup solid. Laga-laga pramusim ia libas dengan baik. Menarik melihat bagaimana keduanya bisa memberikan peran kepada Sixers.
4. Cleveland Cavaliers
Cleveland Cavaliers menjadi salah satu tim yang menunjukkan bahwa mereka adalah ancaman di Wilayah Timur saat sehat skuad mereka sehat semua. Ya, musim lalu adalah pembuktiannya. Terseok-seok di paruh pertama, Cavaliers bangkit di paruh kedua usai Donovan Mitchell mengambil alih permainan.
Pun demikian, saya memprediksi mereka akan duduk di peringkat tiga musim ini, turun satu peringkat dari musim lalu. Alasannya sederhana, mereka mengganti pelatih mereka dari J.B. Bickerstaff ke Kenny Atkinson.
Saya tak bilang Kenny adalah pelatih yang buruk. Bahkan, skuad seadanya Nets beberapa musim lalu berhasil ia bawa ke Playoff. Namun pertanyaannya adalah, sanggupkah Kenny menjaga stabilitas tim dengan situasi yang ada.?
Mitchell adalah salah satu pemain terbaik NBA sekarang. Namun, di seklilingnya ada barisan muda yang lapar dan ingin beraksi seperti Darius Garland, Evan Mobley, dan Max Struss. Kenny harus bisa memfasilitasi semua untuk membuat unit ini menjadi salah satu yang mematikan.
3. Milwaukee Bucks
Musim reguler adalah makanan empuk untuk seorang Doc Rivers. Sejak menjadi pelatih NBA di musim 1999-2000, hanya tiga kali Doc tak mendapatkan 40 kemenangan dalam semusim. Musim lalu tentu tidak dihitung karena ia masuk di tengah musim dan hanya memimpin Bucks dalam 36 laga.
Oleh karena itu, menempatkan mereka di tiga teratas Wilayah Timur adalah hal yang lumrah. Memang, musim lalu ia menutup musim reguler dengan lebih banyak kalah ketimbang menang (17-19), tapi perlu diingat ia tak pernah benar-benar punya skuad sehat.
Musim ini, Khris Middleton tampaknya siap tempur kembali bersama GIannis Antetokounmpu, Damian Lillard, Brook Lopez, dan Bobby Portis. Bucks pu melakukan penambahan amunisi yang sangat dengan kedatangan Gary Trent Jr., Taurean Prince, dan Delon Wright. Ketiganya mengisi posisi-posisi yang memang kurang pelapis dari Bucks.
2. Orlando Magic
Sudah saatnya Orlando Magic memanen apa yang mereka tanam beberapa musim terakhir, Selayaknya Oklahoma City Thunder musim lalu, musim ini adalah waktunya Magic merekah dengan skuad mereka.
Hampir semua barisan pemain muda mereka pertahankan, Menandakan Magic memang percaya penuh kepada skuad yang bahkan belum genap lima musim di NBA ini. Franz Wagner dan Paolo Banchero akan semakin meledak dan percaya diri.
Magic pun sudah menentukan pilihan bahwa garda yang mereka percaya adalah Jalen Suggs dan Cole Anthony. Mereka melepas Markelle Fultz ke pasar bebas. Wendell Carter Jr. mereka beri kontrak baru. Pun dengan Goga Bitadze, pelapisnya.
Jika Jonathan Isaac bisa lebih banyak bermain ketimbang dirawat, maka Magic bisa membuka “segel” baru permainan mereka, Dengan tambahan Kentavious Caldwell-Pope dan Cory Josep dari pemain bebas, Magic mengharapkan sentuhan veteran yang sudah merasakan gelar juara untuk menguatkan tim ini.
1. Boston Celtics
Brad Stevens dan Joe Mazzulla melakukan sesuatu yang wajib dilakukan oleh tim juara, mempertahankan skuad mereka!. Ya. Boston Celtics tak melakukan perubahan sedikitpun dengan skuad mereka. Justru, komposisi juara mereka berikan kepercayaan sekali lagi untuk coba mengulang kejayaan musim lalu.
Di mata saya, belum ada yang benar-benar bisa mengimbangi komposisi juaa Celtics musim lalu. Bahkan, dari semua tim juara di lima musim terakhir, mungkin skuad Celtics musim lalu adalah yang paling komplet.
Sekali lagi, Jrue Holiday adalah faktor pembeda. Kedatangannya di awal musim lalu otomatis membuat satu tangan Celtics menggenggam trofi Larry O’Brien. Satu tangan lainnya dihadirkan lewat kerja sama tim yang luar biasa antara Jayson Tatum, Jaylen Brown, Al Horford, Kristaps Porzingis, dan Derrick White. Enam pemain rotasi utama Mazzulla yang menunjukkan dominasi luar biasa di dua sisi permainan.
Meski begitu, saya melihat masih adanya potensi Celtics membuat perubahan di tengah musim. Mungkin pemain seperti Payton Pritchard, Xavier Tillman, atau Sam Hauser bisa mereka ubah untuk mendatangkan pemain lain yang lebih solid demi menjaga gelar juara tetap di kota Boston.