Bagi tim nasional bola basket Indonesia, kekalahan 41 poin di kandang saja sudah cukup memalukan. Apalagi hasil itu disebabkan oleh Thailand, tim asia Tenggara yang masih selevel dengan Indonesia. Pertahanan timnas sangat mengkhawatirkan dan patut dievaluasi.
Indonesia takluk 71-112 dari tim tamu dalam babak grup kualifikasi Piala Asia 2025 di Stadion Indonesia Arena, Minggu (24/11/2024) malam WIB. Abraham Damar Grahita dan rekan-rekan hanya mampu mengimbangi pada separuh kuarter pertama, lalu terpuruk sepanjang laga.
“Lawan Korea (Kamis kemarin), mereka tidak terus-terusan main ke (area) dalam. Mereka tidak mengeksploitasi keunggulan main di dalam. Hari ini Thailand dengan scouting report yang bagus, mengeksploitasi kami dari sisi itu,” kata Abraham, guard timnas, yang menyumbang 23 poin.
Thailand yang datang bersama center naturalisasi keturunan Jerman, Martin Breunig (24 poin, 16 rebound), memanfaatkan keunggulan di area dalam. Breunig dibantu center berpengalaman Chanatip Jakrawan (13 poin, 10 rebound) untuk mendominasi para pemain besar timnas.
Duo Thailand terlalu kuat bagi Vincent Kosasih ataupun Julian Chalias. Alhasil, tim tamu dengan mudah mencetak poin dari area dalam. Mereka juga berkali-kali mendapatkan kesempatan kedua penguasaan dengan offensive rebound. Thailand mencatat 17 offensive rebound yang berbuah 25 poin.
Pelatih Kepala Timnas Indonesia Johannis Winar mengatakan, rebound menjadi masalah utama. “Mereka tembakan pertama tidak masuk, bisa dapat bola lagi, lalu menembak dan masuk. Saya sudah bilang (ke pemain) mereka akan main dengan dua big man, jangan kasih gampang. Tetapi memang mereka lebih physical dan unggul,” ujarnya.
Guard veteran Thailand Frederick Lee Lish (31 poin, 9 rebound, 7 asis) sangat nyaman menembak dengan dominasi para pemain center. Sebanyak 21 poin dicetak dari garis tiga angka dengan akurasi mencapai 63,6 persen (7-11). Pemain 36 tahun itu membuat timnas serba salah di area luar maupun dalam.
Kekacauan pertahanan timnas tercermin di statistik akurasi tembakan. Thailand mampu mencatatkan akurasi total 52 persen (39-75), sementara timnas hanya 34,2 persen (26-76). “Akan sulit mengambil momentum (serangan) dari bola mati, tanpa melakukan stop di pertahanan. Itulah cerita dari pertandinggan ini,” jelas Abraham.
Timnas, di jendela kualifikasi kali ini, memilih pemain naturalisasi yang berposisi guard, yaitu Anthony Beane. Pilihan itu ternyata tidak efektif dalam laga versus Thailand. Beane hanya menyumbang 8 poin. Adapun timnas lebih sering menggunakan center naturalisasi sebelumnya, antara Marques Bolden atau Lester Prosper.
Seperti dalam pertemuan pertama di kandang Thailand, pada Februari 2024, Indonesia menggunakan jasa Prosper. Timnas ketika itu memang kalah 56-73, tetapi tidak sampai kemasukan lebih dari seratus poin. Adapun peringkat dunia Thailand (88) masih berada di bawah Indonesia (77).
“Ada tiga hal yang menjadi kunci kemenangan kami. Kemampuan mengatasi perjalanan panjang (dari Bangkok), pola pikir kami, dan upaya hebat selama 40 menit. Kami mengambil keuntungan dari itu, bermain bagus, dan pantas menang,” kata Pelatih Kepala Thailand Eduard Torres.
Dengan hasil itu, Indonesia hampir dipastikan tersisih dari kualifikasi. Timnas berada di posisi juru kunci dengan catatan 0 menang – 4 kalah. Mereka masih menyisakan dua laga tersisa versus tim raksasa, Korsel dan Australia. Korsel dan Thailand sama-sama mencatat 2 menang – 2 kalah, sementara Australia menyapu bersih seluruh laga.
Adapun dua tim teratas dalam babak grup akan lolos langsung ke putaran final. Tim peringkat ketiga akan masuk ke babak kualifikasi selanjutnya. Jika ingin menembus peringkat ketiga, Indonesia harus menang dua kali beruntun dan mengharapkan Korsel kalah dua kali beruntun. Syarat lain, timnas juga mesti menang lebih dari delapan poin atas Korsel.
Tidak banyak yang bisa dibanggakan dari tim tuan rumah, kecuali kemegahan Stadion Indonesia Arena yang dihadiri sekitar 5.000 penonton. “Arena ini luar biasa. Termasuk atmosfer para penonton walaupun mereka tidak mendukung kami. Saya beruntung bisa berada di sini,” kata Breunig yang bermain di Liga Jerman.
Di jendela kualifikasi kali ini, Indonesia untuk pertama kali berlaga tanpa pelatih asing Milos Pejic. Pelatih yang mengantar timnas berjaya di SEA Games Vietnam 2022 itu digantikan oleh sang asisten, Johannis. Meskipun berganti pelatih, perbaikan performa signfikan belum terlihat dari timnas.