Tiga kemenangan Boston Celtics adalah bukti nyata bahwa mereka memang jauh lebih komplet ketimbang Dallas Mavericks. Celtics mendominasi dua sisi permainan, serangan dan pertahanan.
Untuk pertahanan, rasanya memang tak perlu banyak hal yang kita ulas. Sejak awal musim, sejak kedatangan Jrue Holiday dan Kristaps Porzingis, Celtics sudah jelas akan menjadi tim bertahan yang mengerikan. Pertahanan ini yang kita lihat di dua gim pertama seiring kehadiran Porzingis.
Menyambut Gim 3, Porzingis sudah dipastikan absen. Ia mengalami cedera yang jarang terjadi dan memaksanya menepi. Ini harusnya membuat Celtics lebih lemah. Memang tidak langsung signifikan yang bagaimana, tapi jelas absennya Porzingis membuat Mavericks punya harapan.
Ditambah dengan sejarah panjang Kyrie Irving, sudah selayaknya Mavericks optimis. Ya, Irving punya tren apik di Gim 3 Final NBA dalam kariernya. Irving memiliki rataan 34,0 poin per gim. Lebih lagi, Irving memang terkenal bisa membalikkan keadaan di saat genting. Sekali lagi, Mavericks boleh sangat optimis untuk Gim 3 ini.
Sesuai dengan optimisme mereka, Mavericks tampil agresif di awal laga. Mereka sempat membuka jarak sampai 13 poin sebelum Celtics akhirnya bangkit dan membuat jarak kedua tim hanya satu poin (51-50) menuju jeda antarbabak. Gim masih sangat bisa diamankan oleh Mavericks, lebih lagi duet Irving dan Luka Doncic tampak menyala di 24 menit pertama.
Setelah jeda, pertandingan mulai tampak berbeda. Celtics tampak seperti mereka di dua gim sebelumnya. Mematikan saat menyerang, tak tertembus dalam bertahan. Celtics tak meleset di delapan tembakan pertama mereka dan menutup kuarter tiga dengan total laju 35 poin berbanding 19.
Laju ini yang menjadi kunci kemenangan Celtics. Setelah membuka jarak sampai 21 poin, Celtics tak pernah lagi terkejar. Jarak terdekat yang bisa dipangkas oleh Mavericks hanya berhasil sampai dua poin saja. Salah satu alasan pengejaran ini terhenti juga karena sosok Luka Doncic.
Ya, tepat di paruh kedua ini, saya mengirim pesan ke Grup Mainbasket mengatakan betapa buruknya pertahanan Mavericks, utamanya Doncic. Doncic sama sekali tidak beniat menjaga lawan. Ia hanya tersedia saat menyerang, hilang dalam bertahan. Tak bicara perkara foul yang membuat Doncic akhirnya fouled out. Namun, untuk saya, buruknya pertahanan Doncic yang semacam membuka kunci permainan Celtics yang sangat dinamis dengan umpan-umpan mereka.
Selang beberapa jam setelah gim, NBA sudah mengeluarkan video tracking dari Gim 3 Final NBA 2024. Dari sini, kita bisa melihat secara langsung betapa banyaknya situasi buruknya pertahanan Doncic yang membuat Mavericks tak mampu mengejar ketinggalan mereka sepanjang Gim 3 atau bahkan seri ini.
(Video tracking Gim 3 Final NBA 2024)
Masalah utamanya adalah Doncic membuat Mavericks bermain 4 lawan 5 saat bertahan, Doncic sama sekali tak melakukan rotasi dalam bertahan. Kerapnya ia stagnan melihat bola sambil menunggu rebound. Buruknya lagi, dalam bertahan satu lawan satu, Doncic menerima begitu saja saat ia dilewati, seolah tak ada perlawanan. Seperti ucapan Jason Kidd, kepala pelatih Mavericks usai gim, Doncic seolah punya gambar target meyala di dadanya, membuat semua pemain Celtics memburunya.
Ini sejatinya sempat kami singgung di Mainbasket Podcast episode Final NBA 2024. Kala itu, salah satu yang kami soroti adalah Daniel Gafford yang mungkin akan diincar oleh para peman Celtics. Terselip kemudian kami juga menyebut Doncic akan menjadi incaran kedua. Kidd mengatasi Gafford dengan kehadrian Dereck Lively II. Sayangnya, Kidd tak mungkin menarik keluar Doncic yang sangat penting dalam menyerang.
Satu lagi masalah Doncic adalah kegiatannya yang sia-sia dalam melakukan protes kepada wasit. Sudah jelas pemain asal Slovenia ini tidak akan mendapatkan foul yang ia inginkan. Sebaiknya ia mulai berlari bertahan ketimbang membuat Mavericks kalah jumlah dalam fastbreak. Doncic benar-benar melukai Mavericks.
Terlepas dari statisik yang mungkin menunjukkan pengaruh pertahnan Doncic tidak seburuk itu, Anda bisa melihat tracking tembakan Celtics hari ini dan menganalisis satu per satu. Selain tembakan-tembakan masuk, perhatikan tembakan meleset Celtics dan coba perhatikan posisi Doncic. Apakah ia sudah melakukan keputusan yang tepat saat bertahan? atau melakukan sebaliknya yang membuat Mavericks tak berdaya.
Doncic harus lebih baik. Ah tidak, Doncic harus lebih berupaya lagi dalam bertahan. Melelahkan memang, tapi ia tidak bisa terus-terusan membuat upaya serangan Mavericks jadi percuma karena mudah sekali kemasukan. Semua ini hanya untuk menghindari sapu bersih Celtics, lusa.